Rabu, 26 Juni 2013

Screamer engine Vs Bigbang engine on MotoGP Bike

,
kali ini aku akan membahas mengenai jenis mesin pada prototype MotoGP, biar nonton MotoGP jadi makin greget :D kalau pada mesin MotoGP biasanya menggunakan mesin motor konfigurasinya 4 silinder segaris, jenis mesinnya terdapat 2 jenis sejauh ini yaitu mesin screamer dan mesin bigbang. sebenarnya mesin screamer dan bigbang bentuk dan konfigurasi mesin tidak beda dengan yang lain, hanya cara pemakaian mesin yang menjadikannya berbeda. 

pada pola kerja mesin screamer, keempat silinder itu bekerja secara teratur, bergantian naik turun dengan timing yang sama. Mesin Screamer adalah mesin yang tidak konvensional, di wikipedia dijelaskan yaitu “This is achieved by changing the ignition timing sometimes in combination with a change in crackpin angle” akibatnya suara motor lebih keras dan tenaga motor menjadi sangat liar dan sulit dikontrol. sisi positifnya dari mesin screamer ini motor akan sangat bertenaga meski buritan motor sering goyang inul :lol: yang jelas bagi pembalap muda cuma Stoner yang senang menggunakan mesin tipe ini, yang lainya tidak. Umumnya mesin screamer disukai pembalap era 90-an seperti Doohan dan Troy Bayliss, terlepas ia baru menikmati kejayaan di era 2000an ! Nama screamer didapat karena mesin ini punya bunyi yang melengking tinggi. 



Screamer Engine milik ducati (desmosedici)




Screamer Engine milik Honda (RC212V)
mesin jenis big bang pola kerjanya berbeda yaitu dua silinder bekerja nyaris bersamaan, baru kemudian dua yang lain bekerja lagi nyaris bersamaan. Wikipedia menjelaskan bahwa Big bang adalah ”A Four-cylinder engine with a regular firing interval is sometimes referred to as a screamer” Nah mesin ini memiliki penyaluran tenaga lebih “wajar” namun power deliveri sering kali membuat motor mengalami Slide pada ban belakang :D slide dengan buritan motor yang bergoyang" berbeda ya teman. Sebagai raja tikungan Rossi menggemari mesin ini. Kebanyakan pembalap modern lebih menyukai teknologi bigbang ketibang screamer yang liar.


Bigbang engine milik yamaha (YZR-M1)


Diputaran tinggi, power mesin screamer lebih sulit dikendalikan daripada mesin big bang. Karena tiap interval 180 derajat putaran kruk as terjadi langkah usaha. Beda dengan mesin bigbang, 2 ledakan terjadi berurutan (hampir bersamaan) tapi setelah itu ada interval yang cukup lama sebelum terjadi 2 ledakan berurutan berikutnya.

Itulah kenapa ada yang menyebutnya bigbang dan ada yang menyebutnya longbang.


Makin sulit lagi mengendalikan mesin screamer pada saat di tikungan, dimana throttle ditutup saat masuk tikungan, menjaga rpm di tengah tikungan, dan membukan throttle di ujung tikungan agar diperoleh keuntungan akselerasi. Sehingga menaklukkan mesin screamer butuh tenaga dan konsentrasi lebih, apalagi saat terjadi dog fight dimana titik pengereman dan akselerasi tergantung juga posisi dan pergerakan lawan.




Ini yang menyebabkan M1 800cc era 2007-2011 ataupun 1000cc era sekarang, sebagai satu-satunya mesin bigbang yang melawan mesin screamer Ducati & Honda, begitu lincah ditikungan dan membuat pembalapnya unggul saat dog fight dan tidak kelelahan di akhir balapan. tetapi saat ini ducati sudah beralih ke mesin bigbang sejak era valentino rossi bergabung dengan pabrikan ducati 2011 sampai 2012, namun mereka belum juga menemukan solusi untuk kembali kompetitif walau mesin screamer mereka sudah beralih ke mesin bigbang. menurut pendapat pribadi aku sepertinya letak kurang kompetitifnya ducati yaitu di katup desmodromicnya deh. 


Keunggulan lainnya dari mesin bigbang adalah pemakaian ban yang lebih awet saat dipakai balapan karena adanya jeda yang cukup lama (dibanding screamer) ban menerima hentakan power dari mesin.


Ada empat kejadian yang menegaskan kalau mesin bigbang lebih lembut dari mesin screamer.

Sebaliknya mesin screamer lebih mudah menggapai power dan lebih mudah menaikkan putaran mesin.


Pertama, di tahun 1992 saat NSR500 akhirnya meruntuhkan hegemoni YZR500.

Saat itu mesin bigbang NSR500 membuat Doohan lebih mudah mengendalikan motornya di tikungan, area yang selama ini membuatnya kalah bersaing melawan Rainey maupun Schwantz.




Kedua, di tahun 1998.

Saat adanya perubahan regulasi penurunan oktan fuel yang dipakai di GP500.

Karena turunnya nilai oktan otomatis akan mengurangi energi pembakaran yang dihasilkannya, Honda terpaksa kembali ke mesin screamer untuk mengkompensasi penurunan power ini.

Ketiga, di tahun 2002.

Era dimana pertama kali kejuaraan grand prix kembali ke era 4T dengan kapasitas mesin 990cc.

Sadar bahwa kapasitas sebesar itu menghasilkan power yang besar dan kompresi yang lebih tinggi yang membuat motor akan sulit direm dan dikendalikan di tikungan dibandingkan motor 2T, semua pabrikan peserta MotoGP memilih mesin big bang untuk motornya.

Keempat, di tahun 2007.

Saat kapasitas mesin motor MotoGP diturunkan dari 990cc ke 800cc, semua pabrikan Jepang memilih tetap menggunakan mesin big bang karena memprediksi dengan turunnya kapasitas dan pastinya power, kecepatan dan kelincahan di tikungan menjadi kunci kemenangan.

Ternyata Ducati berpikiran lain.Soal tikungan biar pembalap yang mengatur, tapi keunggulan power & akselerasi mesin screamer bisa dimaksimalkan untuk meninggalkan lawan di trek lurus. Ternyata pilihan Ducati yang terbukti benar, pada tahun pertama di era 800cc mereka berhasil juara dunia. Klop dengan skill dan karakter membalap dari seorang casey Stoner yang baru setahun pindah dari kelas 250cc yang powernya lebih meledak-ledak kas 2T. Tapi mesin screamer tidak cocok dengan riding style Capirossi yang sudah terlalu lama memakai mesin big bang, sehingga cuman casey stoner saja yang mampu menjinakkan mesin screamer di team ducati.


2008 akhirnya semua pabrikan Jepang kecuali Yamaha pelan-pelan meriset mesin screamer.
Honda & Suzuki akhirnya benar-benar beralih ke mesin screamer. Kawazaki keburu mundur.
Malah Yamaha yang keukeuh mengembangkan mesin big bang yang menuai sukses hingga sekarang sudah memasuki era 1000cc…


jadi, udah pada ngertikan bagaimana karakter dari masing" jenis mesin pada prototype MotoGP tersebut ? lebih enak mana, screamer engine atau bigbang engine ? :p

0 komentar to “Screamer engine Vs Bigbang engine on MotoGP Bike”

Posting Komentar

 

Wiga Maulana Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates